Jumat, 19 Maret 2010

ketika cinta berbuah perpisahan, disini lah letak kehancuran seseorang dan menyadari kalau cinta itu tak selalu seindah yang kita bayangkan,


KETIKA CINTA BERBUAH PERPISAHAN

Terkadang wanita kuat dan sadis jika ia terluka akan hati yang diberikan disia-siakan oleh seseorang yang ia cintai, namun pada dasarnya wanita itu memanglah lemah, lemah tanpa ada tiang yang bisa menopangnya kecuali ketegaran hatinya sendiri, begitu pun aku.

Aku,,, aku hanya wanita biasa yang bisa kuat dan sadis jika aku disakiti namun pada dasarnya aku memanglah lemah adanya, cinta yang aku labuhkan semula semua terasa indah adanya, terasa bermakna dari cinta yang sebelumnya aku amanahkan kepada seseorang yang mengisi hati sebelum, kamu hadir dalam hidup ku,merubah jalan dan gaya hidup ku, kau selalu menyanyikan nyanyian cinta yang kamu ciptakan untuk ku, hingga nyanyian itu selalu ku ingat dalam benak ku, namun entah mengapa akhir-akhir ini kamu memilihkan lagu band Kotak judul Bayang Abadi untuk ku, fikir ku melayang mendengar setiap bait lagu itu dan lagu yang telah kamu ciptakan untuk ku yang mengatakan

“mungkin kau tercipta untuk pergi, meski bayang mu dibenak abadi, saat ini dirimu telah pergi, berdiri menanti kau kembali”

Syair itu selalu jadi tanda tanya oleh ku, terbesit dalam hati ku akan ketakutan ku kalau cinta yang aku labuhkan dihati mu akan pergi meninggalkan aku, Dinginnya malam kupandangi langit yang kelam yang hanya ditemani oleh bulan dan bintang dengan cahaya nya yang indah, ku ingat akan dirimu yang tak ku ketahui dimana keberadaan mu, perhatian yang kau torehkan kepada ku seakan-akan kau tak akan pernah pergi meninggalkan aku, meski kau mengetahui bagaimana masa lalu ku dengannya, sebulum ku menuai benih cinta dihati mu, seseorang yang dekat dengan mu yang tak lain sahabat mu, tapi kau tak pernah pedulikan hal itu karna kau selalu bilang

“aku mencintai dan menyayangi mu yang sekarang bukan yang dulu dan percayakanlah hati mu pada ku”

Ucapan mu itu membuat aku tenang tanpa ada ketakutan dihati ini, kemanapun aku pergi Kata-kata itu selalu aku ingat yang membuat aku tambah mempercayai akan cinta kita, yach,,,, itulah yang aku rasakan,

Cinta yang aku berikan bukan sekedar kata-kata dan bukan seluas samudera yang bisa berupah bentuk kapan saja, tapi cinta ku sujung kuku yang aku miliki, yang tak akan pernah mati meski dipotong berulang kali dan tak akan pernah berupah posisi, Aku melihatmu bukan dengan mata ini juga bukan karna wajah yang rupawan ataupun dari kekayaan mu, tapi aku melihat mu dengan hati, hati ku yang tulus yang akan tercipta hanya untuk mu, begitulah tulusnya kasih sayang yang tercipta untuk mu yang belum pernah aku berikan sebelumnya kepada yang lain, sesuai bergulirnya waktu disamping ku kau selalu menjaga ku, dan perhatikan aku layaknya sang putri yang dijaga oleh sang pangeran yang selalu membawanya jalan-jalan dengan kuda putihnya, yang tak pernah ditunggangi oleh siapapun kecuali sang putri dan pangeran,

Namun takdir berkata lain pada ku, seiring waktu berlalu, cinta mu mulai pudar ku rasakan, sifat mu yang selalu percaya aku menjadi posesif saat ini, kau seakan-akan memanfaatkan aku dengan keadaan aku yang sekarang, meski bukan itu maksud mu, ku kembali ingat akan syair lagu itu

“mungkin kau tercipta untuk pergi, meski bayang mu dibenak abadi, saat ini dirimu telah pergi, berdiri menanti kau kembali”

Hingga malam ini kau mengakui pada ku kalau kamu, tak bisa meneruskan hubungan ini, dikarenakan sesuatu hal yang sulit untuk aku terima, kau hanya berkata

“adek,,,,maafkan aku, aku pusing aku tak tau harus bagaimana lagi, aku dijodohkan oleh orang tua ku, aku mohon maafkan aku, aku tak ada maksud buat kamu kecewa, tapi aku harus jujur akan hal ini sebelum cinta mu lebih mendalam lagi kepada ku, aku akan tetap sayang kamu, maafkan aku kita tetap bisa dekat kok, aku akan menganggap kamu adik ku sekarang, kamu maukan ?”

Itulah yang aku dengar dari mu, tapi,,,, pernahkan kamu berfkir bagaimana hati aku mendengarkan semua ucapan itu ? pernahkan kau berfikir kalau kau telah terlambat untuk bilang itu, kalau kau sungguh terlambat jika kau menghendaki aku untuk pergi menjauh dari mu, dan aku tak bisa merobah status kita ini menjadi hubungan kakak adik, semenjak itu ku tersentak dalam mimpi indahku tentang mu, lidah ku terasa terpaku dan baku, aku sungguh tak mampu untuk jawab apa, yang bisa aku lakukan hanya menangis dan menangis, dan memaki akan semua yang sudah terjadi pada ku, tanpa fikir panjang aku berlari keluar rumah tanpa memperdulikan lebatnya hujan dan ucapan dari orang tua ku yang bertanya “mau kemana”, aku hanya berlari dan terus berlari hingga aku sampai kesebuah tempat diatas bukit yang tinggi, disanalah aku duduk dan kembali menangis karna aku tak bisa trima kenyataan ini, aku teringat kenangan indah kita bersama sambil memandangi gambar dirimu, sambil ku memaki dirimu lewat angin

Kenapa kamu tega lakuin ini semua kepada ku ? kenapa kamu tak jujur dari awal kalau kamu akan dijodohkan, kenapa kamu biarkan aku mencintai kamu begitu dalam dan sekuat ini kalau pada akhirnya kamu akan meninggalkan aku, aku sayang kamu, aku nggak bisa trima ini aku sungguh tak bisa

Larutnya malam tak aku sadari di bukit itu, yang ku tau saat itu aku dijemput oleh kakak ku yang memakai payung untuk menyuruh aku pulang dan bilang “kalau ini tak ada artinya”, sesampai dirumah ku lihat di ponsel genggam ku ada pesan untuk ku dari mu, yang mengatakan maaf dan sayang kepada ku,seakan-akan kamu tak salah akan hal ini, dengan rapuh aku mencoba untuk menjawab dengan tegar

Sayang ? ooo terharu sekali aku yank, setelah kamu nyakitin aku dengan kenyataan ini kamu bilang sayang, kamu pernah berfikir nggak bagaimana perasaan aku saat ini, dulu kamu pernah bilang kepada ku kalau kamu pernah dikecewakan oleh seseorang karna perjodohan, tapi kenapa hari ini kamu tega lakuin hal yang sama dengan aku ?

Sesal memang tak ada gunanya, bahkan cinta yang aku berikan tak bisa aku ambil kembali seperti semula, harusnya aku tak mencintai kamu setulusnya agar aku tak sakit begini, tapi aku hanya wanita biasa yang punya cinta,

Hingga akhirnya ke esokan hari aku memutuskan untuk pergi dari kota ini, pergi meninggalkan semua kenangan tentang kita, dan semua kenangan indah itu, aku pun memusnahkan semua kenangan tentang kita termasuk juga baju-baju yang pernah aku kenakan saat aku dengan mu, yang aku abadikan hanya Nomor ponsel ku, dan satu dari foto kita, rasa kecewa ini sungguh menyakitkan bagi aku, rasa benci mengenang mu mulai hadir mengusik aku karna aku sungguh tak bisa trima kenyataan ini. Trima kasih untuk yang terakhir aku ucapkan pada mu atas semua cinta ini yang berakhir perpisahan yang menyakitkan bagi aku, aku akan melangkah tanpa mu dan bayang mu, berjalan di kehidupan aku yang baru tanpa ku menoleh kebekang untuk mengingat mu kembali, aku akan menjadi MAINI ULIA PUTRI yang tak akan pernah bisa dimengerti oleh siapapun, dan bisa menjadi racun bagi dekat dengan ku, aku pastikan akan hal itu, karna cinta ku berujung perpisahan